1. Perencanaan
- Identifikasi kebutuhan masyarakat terkait sanitasi dan air bersih.
- Buat rencana strategis yang mencakup penetapan tujuan, sasaran, dan program pengelolaan sanitasi dan air bersih.
- Libatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses perencanaan, termasuk pemerintah daerah, lembaga terkait, dan masyarakat.
2. Pengumpulan Data dan Analisis
- Kumpulkan data tentang kondisi sanitasi dan ketersediaan air bersih di wilayah yang akan dikelola.
- Analisis data untuk mengidentifikasi masalah, kebutuhan, dan potensi solusi yang sesuai.
- Evaluasi dampak lingkungan dan sosial dari kegiatan pengelolaan sanitasi dan air bersih.
3. Infrastruktur Sanitasi dan Air Bersih
- Bangun infrastruktur sanitasi yang meliputi sistem pengolahan limbah, pengelolaan air limbah, dan toilet umum.
- Bangun infrastruktur air bersih yang mencakup sumber air, saluran distribusi, dan unit pengolahan air.
- Pastikan infrastruktur sanitasi dan air bersih memenuhi standar teknis, keamanan, dan keberlanjutan.
4. Pembiayaan
- Identifikasi sumber pembiayaan yang memadai untuk pengelolaan sanitasi dan air bersih.
- Bekerjasama dengan pemerintah, lembaga keuangan, dan organisasi donor untuk mendapatkan dana yang diperlukan.
- Gunakan model pembiayaan yang berkelanjutan, termasuk pungutan tarif penggunaan sanitasi dan air bersih.
5. Pengelolaan Operasional
- Bentuk tim atau lembaga pengelola yang bertanggung jawab atas operasional sanitasi dan air bersih.
- Sediakan tenaga kerja yang terlatih dan berkualitas untuk menjalankan operasional pengelolaan sanitasi dan air bersih.
- Lakukan pemeliharaan rutin, pengawasan, dan pengendalian kualitas sanitasi dan air bersih.
6. Pendidikan dan Sosialisasi
- Edukasi masyarakat tentang pentingnya sanitasi dan air bersih dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup.
- Sosialisasikan kebijakan, program, dan praktik sanitasi dan air bersih kepada masyarakat.
- Dukung partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sanitasi dan air bersih melalui penyuluhan, pelatihan, dan pengorganisasian komunitas.
7. Monitoring dan Evaluasi
- Lakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kualitas sanitasi dan air bersih.
- Gunakan indikator dan parameter yang relevan untuk mengukur efektivitas pengelolaan.
- Gunakan hasil monitoring dan evaluasi untuk perbaikan dan pengembangan program pengelolaan sanitasi dan air bersih.
Dengan menerapkan mekanisme pengelolaan sanitasi dan air bersih ini, diharapkan dapat terwujudnya pengelolaan yang efektif, efisien, berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.