Pembentukan Dan Penyusunan Produk Hukum Daerah Yang Efektif Berdasarkan Permendagri Nomor 80 Tahun 2015.

Pembentukan dan penyusunan produk hukum daerah yang efektif merupakan langkah penting dalam menjalankan pemerintahan daerah secara optimal. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan dalam proses tersebut:

1. Identifikasi Kebutuhan Hukum Daerah

Langkah pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan hukum daerah yang muncul dalam menjalankan pemerintahan dan melayani masyarakat. Hal ini melibatkan penelitian, pengumpulan data, dan informasi terkait permasalahan yang dihadapi serta aspirasi masyarakat.

2. Perencanaan dan Penyusunan Program Legislasi Daerah

Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan hukum daerah, perlu dilakukan perencanaan dan penyusunan program legislasi daerah. Program ini akan memuat rencana penyusunan produk hukum daerah yang akan dilakukan dalam periode tertentu, prioritasnya, serta tahapan pelaksanaannya.

3. Pembentukan Tim Penyusun

Dalam penyusunan produk hukum daerah, perlu dibentuk tim penyusun yang terdiri dari para ahli hukum, perwakilan SKPD terkait, serta pihak terkait lainnya. Tim ini bertugas untuk melakukan analisis, perumusan, dan penyusunan naskah akademik dan rancangan peraturan daerah.

4. Pembahasan dan Konsultasi

Rancangan peraturan daerah yang disusun oleh tim penyusun perlu dibahas dan dikonsultasikan dengan berbagai pihak terkait, seperti DPRD, pemangku kepentingan, serta masyarakat. Hal ini untuk memperoleh masukan, saran, dan persetujuan yang dapat memperkaya dan memperbaiki produk hukum daerah yang akan disusun.

5. Penyusunan Naskah Akhir dan Penilaian Teknis Hukum

Setelah melalui tahapan pembahasan dan konsultasi, rancangan peraturan daerah disusun menjadi naskah akhir. Naskah akhir ini kemudian akan dinilai secara teknis oleh pihak yang berkompeten dalam bidang hukum untuk memastikan kesesuaian dan keabsahan hukum dari produk hukum daerah tersebut.

6. Persetujuan dan Pengesahan

Produk hukum daerah yang telah melalui proses pembahasan, konsultasi, dan penilaian teknis akan diajukan untuk persetujuan dan pengesahan oleh pihak yang berwenang, seperti DPRD atau kepala daerah. Setelah mendapatkan persetujuan dan penges ahan, produk hukum daerah tersebut dapat diberlakukan dan dilaksanakan secara resmi.

Dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, diharapkan pembentukan dan penyusunan produk hukum daerah dapat berjalan dengan efektif, sehingga dapat memberikan landasan hukum yang kuat dalam menjalankan tugas pemerintahan daerah dan melayani masyarakat.