Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u1775665/public_html/infobimteknasional.com/wp-includes/functions.php on line 6114
Sosialisasi PMK Nomor 112/PMK.02/2020 dan PMK Nomor 119/PMK.02/2020: Standar Biaya Keluaran dan Masukan Tahun Anggaran 2021 | Info Bimtek Nasional

Sosialisasi PMK Nomor 112/PMK.02/2020 dan PMK Nomor 119/PMK.02/2020: Standar Biaya Keluaran dan Masukan Tahun Anggaran 2021

Sosialisasi PMK Nomor 112/PMK.02/2020 dan PMK Nomor 119/PMK.02/2020: Standar Biaya Keluaran dan Masukan Tahun Anggaran 2021

Pada tahun 2021, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 112/PMK.02/2020 tentang Standar Biaya Keluaran dan PMK Nomor 119/PMK.02/2020 tentang Standar Biaya Masukan. Kedua peraturan tersebut bertujuan untuk mengatur standar biaya yang digunakan dalam perencanaan dan penganggaran di instansi pemerintah.

PMK Nomor 112/PMK.02/2020 mengatur tentang Standar Biaya Keluaran, yang mencakup berbagai komponen biaya yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah dalam menjalankan program dan kegiatan. Standar Biaya Keluaran ini menjadi acuan dalam menyusun rencana kerja dan anggaran instansi pemerintah untuk tahun anggaran 2021. Pada PMK ini dijelaskan secara rinci mengenai klasifikasi biaya, besaran standar biaya, serta prosedur penghitungan biaya untuk masing-masing komponen.

Sementara itu, PMK Nomor 119/PMK.02/2020 mengatur tentang Standar Biaya Masukan, yang mencakup biaya yang dibutuhkan dalam menjalankan program dan kegiatan instansi pemerintah. Standar Biaya Masukan ini juga menjadi acuan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran, khususnya dalam penganggaran belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, dan belanja operasional lainnya. PMK ini memberikan panduan mengenai besaran standar biaya untuk tiap komponen dan prosedur penghitungan yang harus diikuti oleh instansi pemerintah.

Sosialisasi PMK Nomor 112/PMK.02/2020 dan PMK Nomor 119/PMK.02/2020 dilakukan sebagai upaya untuk memperkenalkan dan menjelaskan kepada seluruh instansi pemerintah mengenai standar biaya yang berlaku pada tahun anggaran 2021. Sosialisasi ini melibatkan berbagai pihak terkait, seperti Kementerian Keuangan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta instansi pemerintah yang akan mengimplementasikan standar biaya tersebut.

Dalam sosialisasi, dijelaskan secara detail mengenai penggunaan Standar Biaya Keluaran dan Standar Biaya Masukan, serta tata cara perhitungan biaya yang harus diikuti oleh instansi pemerintah. Sosialisasi ini juga memberikan kesempatan bagi instansi pemerintah untuk bertanya, berdiskusi, dan memahami secara mendalam mengenai penerapan standar biaya tersebut.

Dengan adanya sosialisasi PMK Nomor 112/PMK.02/2020 dan PMK Nomor 119/PMK.02/2020, diharapkan instansi pemerintah dapat menjalankan proses perencana

an dan penganggaran dengan lebih akurat dan transparan. Standar biaya yang ditetapkan akan mempermudah instansi pemerintah dalam menghitung kebutuhan biaya dan memastikan penggunaan anggaran yang efektif dan efisien. Selain itu, sosialisasi juga bertujuan untuk memastikan bahwa semua instansi pemerintah memahami dan menerapkan standar biaya dengan konsisten dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dalam implementasi Standar Biaya Keluaran dan Standar Biaya Masukan, instansi pemerintah perlu melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa standar biaya tersebut masih relevan dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini penting agar pengelolaan anggaran dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dengan penerapan Standar Biaya Keluaran dan Standar Biaya Masukan yang tepat, diharapkan pengelolaan anggaran di instansi pemerintah menjadi lebih terstruktur, transparan, dan akuntabel. Hal ini akan membantu dalam mencapai efisiensi penggunaan anggaran serta meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.