Bimtek Manajemen Advokasi dan Perlindungan Malpraktik di Rumah Sakit

Bimtek Manajemen Advokasi dan Perlindungan Malpraktik di Rumah Sakit adalah program pelatihan yang ditujukan untuk tenaga medis dan non-medis di rumah sakit, termasuk dokter, perawat, apoteker, dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dalam menghadapi isu-isu hukum dan perlindungan terkait praktik medis dan potensi malpraktik di lingkungan rumah sakit.

1. Pengenalan Hukum Kesehatan

  • Peserta akan diperkenalkan dengan prinsip-prinsip dasar hukum kesehatan dan regulasi terkait di Indonesia. Mereka akan memahami peran hukum dalam praktik medis dan implikasinya dalam pelayanan kesehatan.

2. Pencegahan Malpraktik

  • Peserta akan mempelajari langkah-langkah pencegahan malpraktik dalam praktek medis. Mereka akan belajar tentang standar keamanan pasien, pengelolaan risiko medis, dan komunikasi yang efektif dengan pasien dan keluarga.

3. Manajemen Advokasi

  • Peserta akan dilatih dalam manajemen advokasi untuk menghadapi potensi masalah hukum yang mungkin timbul dalam praktik medis. Mereka akan belajar cara menangani keluhan pasien, investigasi insiden medis, dan penyelesaian sengketa secara efektif.

4. Perlindungan Hukum bagi Tenaga Medis

  • Peserta akan memahami hak dan kewajiban hukum sebagai tenaga medis. Mereka akan diberikan informasi tentang aspek hukum dalam praktik medis, termasuk perlindungan terhadap gugatan malpraktik dan tuntutan hukum lainnya.

5. Penanganan Kasus Malpraktik

  • Peserta akan diajarkan cara penanganan kasus malpraktik jika terjadi. Mereka akan memahami proses hukum yang harus diikuti, termasuk keterlibatan asuransi malpraktik dan prosedur persidangan.

Dengan mengikuti bimtek ini, tenaga medis dan non-medis di rumah sakit akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang aspek hukum dalam praktik medis dan bagaimana melindungi diri dan rumah sakit dari potensi masalah hukum. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mengurangi risiko malpraktik, dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap rumah sakit.